Pada subsession terakhir ini, kita akan membahas raised bed emergency shelter, (meskipun saya sebetulnya lebih suka menyebutnya sebagai shelter panggung untuk survival jangka pendek, dan Rumah kebun untuk survival jangka panjang) yang merupakan tempat berlindung darurat yang memadukan teknik lashing dan struktur tempat tidur terangkat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ini adalah struktur yang lebih kompleks dibandingkan shelter sebelumnya, namun sangat efektif untuk menghadapi kondisi alam yang lebih sulit. Saya harus menekankan di awal sebab pembahasan sesi ini cukup kompleks, bahwa Raised bed emergency shelter menggabungkan teknik sheltering yang lebih maju dengan fokus pada kontrol panas dan kenyamanan. Ini adalah pilihan yang sangat baik untuk situasi survival di mana konduksi dari tanah bisa menjadi ancaman serius, atau ketika Anda perlu meningkatkan daya tahan terhadap cuaca buruk. Shelter dalam kategori ini juga menawarkan fleksibilitas untuk diadaptasi sesuai dengan kondisi lapangan dan cuaca yang terus berubah.
Poin Utama dari Raised Bed Emergency Shelter:
Mengatasi Faktor Kehilangan Panas:
- Conduction (Konduksi): Raised bed shelter mencegah kehilangan panas akibat kontak langsung dengan tanah yang dingin. Dengan berada di atas tanah, Anda menghindari dingin yang mengalir dari tanah ke tubuh.
- Convection (Konveksi): Shelter ini memungkinkan kontrol konveksi melalui posisi tarp dan penggunaan api panjang di depan shelter untuk menangkap panas yang beredar di dalamnya.
- Radiation (Radiasi): Panas dari api yang ditempatkan di depan shelter dapat terpantul kembali ke dalam shelter, memberikan pemanasan radiasi yang efektif.
Desain dan Struktur:
- Tripod dan Lashings: Struktur utama dari raised bed shelter menggunakan tripod lashings yang menopang dua batang kayu sebagai dasar tempat tidur. Di atas batang kayu ini, bahan seperti plastik, tarp, atau terpal dipasang untuk menciptakan permukaan tidur yang terangkat.
- Konstruksi Cepat: Meskipun lebih rumit daripada shelter lain, raised bed shelter masih dapat dibangun dalam waktu sekitar 30 menit jika survivalist memiliki keterampilan lashing yang baik dan alat yang memadai seperti gergaji untuk memotong kayu.
- Fleksibilitas: Shelter ini sangat fleksibel karena bisa diadaptasi untuk cuaca dingin atau panas. Anda bisa menambahkan insulasi pada area di bawah tempat tidur untuk melindungi diri dari angin, atau memanfaatkan tarp untuk memantulkan panas api ke dalam shelter.
Keuntungan dari Raised Bed:
- Mengurangi Resiko dari Hewan Kecil: Dengan tidur di atas tanah, Anda mengurangi risiko diganggu oleh binatang kecil seperti serangga atau ular.
- Meningkatkan Kenyamanan dan Keamanan: Raised bed memberikan permukaan tidur yang lebih nyaman dan menjaga jarak dari tanah yang basah atau berdebu.
- Sirkulasi Udara: Dengan konstruksi terangkat, udara bisa bersirkulasi lebih baik di bawah shelter, mengurangi kelembaban yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan.
Pengaturan Tarp dan Api:
- Tarp dapat diatur untuk mengontrol konveksi panas, menutupi area di sekitar shelter untuk menciptakan ruang yang lebih tertutup atau terbuka tergantung pada kondisi cuaca.
- Api panjang di depan shelter berfungsi untuk memanaskan udara di dalam shelter melalui konveksi dan radiasi, terutama saat cuaca dingin.
Penerapan dalam Situasi Survival:
- Shelter ini lebih cocok digunakan di situasi cuaca dingin atau lingkungan dengan tanah basah, di mana berada di atas tanah sangat penting untuk mencegah kehilangan panas.
- Fleksibilitas desain memungkinkan penggunaan yang lebih lama jika situasi survival memerlukan waktu lebih lama di satu lokasi. Anda dapat menambahkan insulasi tambahan untuk menghadapi cuaca yang lebih ekstrem.


0 Komentar
Komentar ditambahkan