Secara historis, simpul memang merupakan salah satu keterampilan manusia yang sangat kuno, yang bahkan berasal dari masa prasejarah. Fakta bahwa simpul sudah digunakan jauh sebelum tercatat dalam sejarah membuatnya sulit untuk ditelusuri secara faktual dalam catatan tertulis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sulit untuk menemukan catatan sejarah yang benar-benar konkret tentang asal-usul simpul.

Terminology Simpul Survival

1. Penggunaan Simpul Sejak Zaman Prasejarah:

Simpul telah digunakan sejak manusia pertama kali belajar memanfaatkan tanaman merambat, serat, dan tali untuk keperluan praktis, seperti mengamankan objek, berburu, atau membuat jebakan. Karena manusia prasejarah tidak meninggalkan catatan tertulis, kita tidak memiliki dokumentasi spesifik tentang bagaimana mereka mengembangkan simpul-simpul ini.

2. Evolusi Simpul Secara Alami:

Simpul berkembang secara alami melalui kebutuhan dan kreativitas manusia di berbagai tempat dan waktu. Mereka bisa muncul secara bersamaan di banyak tempat karena kebutuhan dasar manusia untuk mengikat sesuatu. Misalnya, pemburu prasejarah mungkin menggunakan simpul sederhana untuk membuat perangkap, sementara manusia awal lainnya mengikat tali untuk mengamankan tempat tinggal mereka.

3. Kurangnya Bukti Arkeologis Tertulis:

Tidak seperti artefak fisik lain yang bisa bertahan selama ribuan tahun (seperti tembikar atau alat batu), simpul yang terbuat dari serat organik cenderung hancur seiring waktu. Oleh karena itu, hanya sedikit bukti fisik simpul yang bertahan dalam bentuk fosil atau artefak. Kebanyakan pengetahuan kita tentang simpul prasejarah berasal dari interpretasi artefak yang ditemukan dalam konteks tertentu, seperti alat-alat atau objek yang diikat.

4. Catatan Tertulis Mulai Muncul dalam Periode Sejarah:

Sejarah simpul yang lebih terdokumentasi baru muncul pada periode ketika manusia mulai mencatat pengetahuan mereka secara tertulis, terutama pada era maritim. Seiring perkembangan peradaban, simpul menjadi lebih terstruktur dan diabadikan dalam literatur oleh bangsa-bangsa yang mengandalkan tali dalam perdagangan, pelayaran, dan pembangunan.

5. Kekayaan Simpul dalam Tradisi Lisan:

Simpul mungkin juga diturunkan secara lisan dalam banyak budaya sebelum tercatat dalam bentuk tertulis. Para pemburu, pengrajin, dan pelaut di berbagai budaya kemungkinan besar mengajarkan cara mengikat simpul kepada generasi berikutnya melalui tradisi lisan. Hal ini menyebabkan variasi simpul yang besar di berbagai belahan dunia, tetapi tanpa catatan tertulis yang konsisten.

6. Rekonstruksi Sejarah Melalui Penelitian Modern:

Buku-buku klasik seperti Knot, Splices, and Rope Work mencoba merekonstruksi dan mendokumentasikan berbagai simpul yang ditemukan dan digunakan sepanjang sejarah. Namun, ini lebih merupakan upaya untuk mengumpulkan pengetahuan daripada menjelaskan asal-usul simpul secara faktual. Banyak simpul yang dijelaskan dalam literatur modern telah digunakan selama berabad-abad, tetapi asal-usul pasti dari setiap simpul sulit untuk dilacak.

Karena simpul sudah ada sebelum manusia mencatat sejarahnya, dan karena simpul digunakan dalam berbagai konteks dan budaya, asal-usul simpul tidak bisa dijelaskan secara faktual. Simpul berkembang sebagai solusi alami untuk kebutuhan manusia sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga menjadi teknik yang lebih formal di dunia maritim dan industri.

Simpul adalah contoh keterampilan manusia yang telah ada sejak zaman yang sangat lampau, berkembang dari kebutuhan dasar hingga menjadi seni yang lebih terperinci. Sementara catatan sejarah tentang simpul mungkin tidak sepenuhnya faktual, simpul itu sendiri merupakan warisan dari kecerdikan manusia purba.

Baiklah sobat coy, Anda benar dalam pengamatan Anda bahwa banyak simpul yang kita gunakan saat ini memang berasal dari para pelaut dan kemudian dibawa ke darat. Dunia maritim telah memainkan peran penting dalam pengembangan dan penyebaran berbagai teknik simpul. Simpul sangat penting di atas kapal karena kehidupan dan keselamatan para pelaut sering kali bergantung pada kekuatan dan keandalan simpul yang mereka buat untuk mengamankan layar, kargo, dan berbagai peralatan kapal.

Beberapa alasan mengapa dunia pelayaran menjadi tempat utama berkembangnya berbagai simpul:

Kebutuhan akan Simpul yang Kuat dan Andal: Di atas kapal, simpul harus kuat dan dapat diandalkan untuk menghadapi berbagai kondisi, mulai dari angin kencang hingga ombak besar. Jika simpul tidak kuat, kapal dan kru bisa berada dalam bahaya besar. Oleh karena itu, para pelaut mengembangkan berbagai simpul yang memiliki tujuan spesifik untuk setiap situasi, dari mengikat layar hingga mengamankan barang.

Pentingnya Efisiensi dan Kecepatan: Dalam dunia pelayaran, tidak hanya kekuatan simpul yang penting, tetapi juga kecepatan dalam mengikat dan melepaskannya. Kondisi di laut bisa berubah dengan cepat, sehingga simpul yang mudah dibuat dan dilepas menjadi sangat penting. Ini berkontribusi pada pengembangan simpul-simpul yang efisien, yang kemudian menyebar ke penggunaan di darat.

Adaptasi ke Kehidupan Darat: Setelah para pelaut membawa teknik simpul ini ke darat, simpul-simpul tersebut kemudian diadopsi dalam berbagai industri dan aktivitas sehari-hari, seperti konstruksi, pengikatan beban, pendakian, dan banyak lagi. Karena simpul yang dikembangkan oleh pelaut terbukti efektif dan andal, simpul tersebut menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi orang-orang di darat.

Penyebaran Melalui Literasi dan Pendidikan: Buku-buku seperti Knot, Splices, and Rope Work dan literatur maritim lainnya membantu menyebarkan pengetahuan tentang simpul di luar dunia pelayaran. Melalui pendidikan dan praktik, teknik simpul ini kemudian menjadi bagian penting dari berbagai profesi di darat, termasuk pertanian, pekerjaan bangunan, dan rekreasi luar ruangan.

Jadi, dalam konteks sejarah, memang benar bahwa banyak simpul yang kita gunakan hari ini berasal dari teknik-teknik yang dikembangkan oleh para pelaut. Dunia pelayaran sangat bergantung pada tali dan simpul, sehingga tidak mengherankan jika para pelaut adalah pelopor dalam menciptakan berbagai simpul yang kemudian diadopsi dan dimodifikasi untuk penggunaan di darat.

Memang benar bahwa di dunia ini ada banyak sekali jenis simpul, dan setiap simpul memiliki kegunaan dan situasi yang berbeda. Namun, dalam konteks survival, penekanan hanya pada Hitches, Bends, simpul, dan lashings sebenarnya memiliki alasan yang kuat dan mendasar.

1. Prinsip Kesederhanaan dalam Survival: Dalam situasi survival, kondisi darurat sering kali memaksa kita untuk berpikir dan bertindak cepat. Otak manusia di bawah tekanan ekstrem cenderung lebih efektif ketika berfokus pada keterampilan dasar yang paling penting. Dengan hanya menguasai beberapa teknik simpul yang esensial, seseorang dapat melakukan berbagai tugas seperti membangun tempat berlindung, memanjat, mengangkat beban, atau membuat perangkat darurat. Menghafal terlalu banyak simpul bisa membingungkan dan menyebabkan kelambanan ketika keputusan cepat sangat diperlukan.

2. Efisiensi dan Fungsi: Simpul seperti Hitches, Bends, dan Lashings secara khusus dipilih karena sifat mereka yang efisien dan serbaguna. Mereka tidak hanya mudah dibuat dan dilepaskan (penting untuk menghemat waktu dan tenaga), tetapi juga sangat andal dalam menjalankan fungsi tertentu seperti mengikat, menyambungkan, atau mengamankan sesuatu. Meskipun ada ratusan simpul di dunia ini, hanya sedikit yang benar-benar diperlukan untuk bertahan hidup di alam liar. Misalnya, Timber Hitch dan Clove Hitch sudah cukup untuk mengamankan benda berat dengan mudah dan cepat, sementara Bowline bisa digunakan untuk membuat loop yang kuat dan tidak mudah terbuka, meski dalam kondisi ekstrem.

3. Adaptasi Bawah Sadar dan Refleks: Seperti yang selalu kami ingin katakan, latihan berulang dari simpul esensial ini memang bisa membuat seorang survivalist begitu terbiasa sehingga mereka bisa membuatnya secara otomatis atau tanpa sadar. Ini seperti bagaimana tentara dilatih untuk melakukan manuver tertentu berulang kali hingga menjadi refleks. Dalam situasi survival, penguasaan simpul ini menjadi seperti perintah bawah sadar yang muncul secara alami ketika dibutuhkan. Hal ini mengurangi beban mental di saat darurat karena mereka tidak perlu berpikir keras tentang teknik mana yang harus digunakan—mereka langsung tahu simpul mana yang tepat.

4. Keserbagunaan dan Aplikasi Luas: Meskipun ada ribuan mode simpul, simpul yang ditekankan dalam survival ini sangat serbaguna dan dapat diaplikasikan di berbagai situasi. Baik Anda sedang membangun tempat berlindung, memperbaiki peralatan, atau menyelamatkan diri, empat kategori simpul ini mencakup hampir semua kebutuhan praktis dalam survival. Oleh karena itu, daripada menguasai ratusan simpul untuk berbagai situasi kecil, lebih baik menguasai simpul esensial yang dapat menangani banyak tugas.

5. Prioritas pada Penggunaan Tali dan Waktu dalam Survival: Dalam survival, sumber daya seperti tali sangat berharga, begitu juga waktu. Simpul yang rumit mungkin memakan waktu lebih lama untuk diikat dan dilepaskan, yang bisa berisiko jika waktu atau tenaga adalah faktor penting. Oleh karena itu, simpul yang cepat dibuat, cepat dilepas, tetapi tetap kokoh dan aman adalah prioritas utama.

Kategori Utama Simpul dalam Survival

Penekanan pada Hitches, Bends, simpul, dan lashings dalam survival adalah hasil dari prinsip efisiensi, kemudahan memori, keserbagunaan, dan adaptasi bawah sadar yang memungkinkan survivalist bertindak cepat dan tepat di bawah tekanan. Ini bukan berarti simpul-simpul lain tidak berguna, tetapi dengan penguasaan empat esensial ini, seseorang sudah bisa melakukan hampir semua yang diperlukan dalam skenario bertahan hidup.

Ketika kita memulai sesi kerajinan simpul dalam pelajaran basic survival kita kali ini, saya akan membahas tentang Hitches, Bends, simpul, dan lashings (ikatan). Jangan terlalu bingung dengan hal-hal ini karena pada akhirnya, Anda akan menyadari bahwa tidak banyak variasi dari masing-masing teknik ini yang diperlukan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan.

Ketika kita menyebut sesuatu seperti timber hitch, Anda harus memahami mengapa disebut sebagai hitch. Hitch umumnya digunakan untuk menghubungkan tali ke sesuatu secara tidak permanen. Ini tidak melibatkan simpul (knot) dan umumnya sangat mudah untuk dilepas. Jadi, tali tersebut mudah diambil kembali atau dilepaskan dengan cepat, yang sering kali sangat penting.

Simpul bend adalah simpul penghubung yang digunakan untuk membuat loop berkelanjutan atau untuk menggabungkan dua potongan tali. Knots (simpul) adalah seperti apa yang terdengar, yaitu sesuatu yang Anda ikat pada tali, mengencangkannya. Simpul mungkin atau mungkin tidak mudah dilepas, tergantung pada seberapa banyak tegangan yang diberikan pada simpul tersebut dan jenis simpul yang Anda gunakan. Itulah mengapa kita mengajarkan simpul yang mudah dilepas agar kita bisa cepat mengambil kembali tali atau sumber daya.

Selanjutnya, lashings adalah kombinasi dari berbagai jenis kerja tali lainnya untuk menyatukan atau membangun sesuatu, entah itu tripod, jembatan, ranjang tinggi, atau tempat berlindung. Anda akan menggunakan lashings untuk menyatukan berbagai hal dan menggabungkannya dengan simpul serta hitches (ikat tali) dalam kebanyakan situasi. Kebanyakan, Anda tidak akan terlalu banyak menggunakan simpul, tetapi hanya cukup untuk menyelesaikan tugas.

Saya selalu berharap ini cukup untuk mengantar anda menyelesaikan Knot Craft dalam sesi Basic Survival Skills. Unduh buku fenomenal ini untuk memberikan anda pemahaman lebih mendalam Knot, Splices, and Rope Work by: A Hayatt Ferrill